OLAHRAGA merupakan aktivitas yang menyehatkan untuk memelihara kebugaran fisik
serta mental. Kian banyak orang yang
menyadari pentingnya olahraga dan merasakan bahwa kegiaan olahraga tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
sehari-hari. Namun demikian, tidak sedikit orang-orang yang sering mengalami
cedera ketika olahraga, baik atlet maupun masyarakat awam. cedera parah yang diakibatkan oleh aktivitas olahraga perlu ditangani
melalui tindakan bedah atau operasi. Kasus-kasus seperti patah tulang, sendi
yang robek atau urat yang putus perlu penanganan medis serius guna menghindari
kecacatan dan kemungkinan lebih buruk.
Knee Arthroscopy adalah prosedur dimana sebuah
teleskop yang sangat halus dimasukkan ke dalam sendi Lutut untuk memvisualisasikan
struktur yang berbeda di sisi sendi, menilai ada integritas, pick-up setiappatologi dan pada saat yang sama
menggunakan sangat khusus dan instrumen canggih untuk mengatasi patologi dengan membuat dua luka
tusukan kecil 4mm pada setiap sisi lutut dalam proses Arthroscopy Lutut.
Lutut sendi adalah (Arthroscopy Lutut
Bersama) bersama sangat sering arthroscpied karena merupakan sendi yang paling
sangat dangkal setuju untuk scopy karena memiliki volume besar. Dengan
menggunakan berbagai jenis (berbeda derajat teleskop) dapat memvisualisasikan
hampir 98% dari struktur sendi. Hal ini memungkinkan ahli bedah arthroscopic
untuk menangani 90% dari masalah bersama arthroscopically atau arthroscopically
dibantu. Hasil arthrocopy lutut jika dilakukan dengan benar oleh dokter
spesialis lebih baik dari operasi terbuka. Hal ini karena ada beberapa daerah lutut (kembali sebagian)
bola dari tulang paha, punggung bagian dari tulang rawan yang tidak mudah
diakses oleh prosedur yang terbuka tetapi Artroskopi lutut mampu menunjukkan sangat jelas dan desain instrumen khusus
arthroscopic mampu mengatasi masalah yang sangat elegan tanpa mengganggu atau
membahayakan struktur di sekitarnya, dikenal sebagai Artroskopi Bedah Lutut.
Seperti yang
diungkapkan ahli bedah ortopedi dari Rumah Sakit Premier Bintaro, dr Sapto Adji
Hardjisworo, teknik artroskopi adalah metode pembedahan yang hanya dilakukan
dengan luka goresan yang kecil dan menggunakan video kamera yang dimasukkan ke
dalam sendi lutut. Secara prinsip, teknik artroskopi tidak dilakukan dengan
cara membedah sendi, melainkan dengan membuat tiga sayatan di beberapa area
sendi.
Sayatan
tersebut masing-masing panjangnya hanya 1 cm hingga 1,5 cm. Melalui sayatan
itu, alat-alat operasi yang bentuknya seperti pipa dimasukkan dan dikendalikan
dokter dari luar. Salah satu pipa pertama yang masuk di antaranya memuat kamera
kecil yang tersambung dengan layar monitor. Kamera video ini menjadi mata
dokter dalam melihat kondisi jaringan didalam sendi. Pipa-pipa lainnya akan
menjadi saluran bagi alat-alat lain untuk melakukan prosedur operasi termasuk
menjahit dan membesihkan sendi. Prosedur artroskopi umumnya hanya
berlangsung cukup singkat yakni selama 1-2 jam. Sesudahnya, pasien perlu
menjalani proses rehabilitasi selama beberapa bulan sebelum sendi bisa digunakan
seperti sedia kala. Artroskopi cocok digunakan untuk mengatasi cedera
sendi yang mengakibatkan robekan pada jaringan di dalamnya. Dari beberapa kasus
yang pernah ditangani Sapto, sebagian besar pasien yang menjalani bedah
artroskopi mengalami cedera otot akibat olahraga permainan seperti sepakbola
atau futsal. Selain untuk mengatasi jaringan yang rusak karena
trauma, artroskopi juga bermanfaat untuk membersihkan sendi. Menurut Sapto,
umumnya prosedur ini diperlukan pasien-pasien lanjut usia yang sendinya
mengalami pengapuran. Sendi berkapur melepaskan zat-zat peradangan yang
menimbulkan nyeri, terutama ketika sendi digerakkan. Dengan artroskopi,
zat-zat yang menimbulkan nyeri tersebut dibersihkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar