Penemuan yang dipublikasikan di jurnal American
Society of Microbiology bulan ini dilatarbelakangi oleh Scripps Research
Institue dan Zihlei Chen yang merupakan asisten profesor di A&M University,
Texas.
âSenyawa ini bersifat virusidal yang punya kemampuan membunuh virus HIV,â kata Chen seperti dilansir Medical Xpress.
Chen yang mengumumkan penemuan obat penderita HIV pada
Kamis (24/11) kemarin tersebut juga mengungkapkan beberapa kelebihan dari
senyawa pembunuh virus HIV yang aman untuk manusia ini.
Ø
Saat senyawa
ini kontak dengan virus HIV, virus HIV kehilangan material genetik dan rusak.
Virus yang sudah âterlarutâ tersebut terpapar material genetik HIV-nya (RNA).
Dampak dari tak stabilnya RNA ialah virus tak bisa menginfeksiâ jelas Chen.
Ø
Hebatnya lagi,
senyawa ini langsung menembus protein pada bagian dinding kapsul virus HIV dan
langsung menyerang bagian dalamnya. Jika diserang langsung, virus kesulitan
berevolusi dan tak bisa mengembangkan resistensi.
Sungguh penemuan yang hebat, meski sebenarnya senyawa
pembunuh virus HIV ini tak sengaja ditemukan. Maksud Chen sejatinya adalah
menguji tingkat efektivitas daripada senyawa PD 404,182 guna melawan virus
Hepatitis C. Tapi ternyata senyawa itu jauh lebih âmempanâ terhadap virus HIV. Senyawa ini pun diyakini Chen bisa digunakan sebagai
tindakan pencegahan. Pengembangannya bisa berupa gel vagina yang bisa mencegah
infeksi HIV saat berhubungan seksual. Bagusnya lagi senyawa itu tetap hidup
meski kontak dengan cairan vagina. Semoga pengembangan ini cepat dilakukan agar
penderita HIV AIDS bisa segera sembuh.
Selain itu, ditemukan Vaksin sebagai obat yang dapat
mencegah HIV/AIDS
Tim peneliti dari
Spanyol mengklaim bahwa mereka telah mengembangkan vaksin terapi yang mampu
memperlambat pertumbuhan virus HIV sementara waktu. Vaksin yang dibuat dari sel
kekebalan tubuh ini dibekukan menggunakan panas dan telah dites pada 36
penderita HIV. “Yang kami lakukan adalah memberikan instruksi pada sistem
kekebalan tubuh untuk belajar menghancurkan virus HIV, yang tak bisa
dilakukannya secara alami,” ungkap peneliti Felipe Gracia dari Barcelona
University’s Hospital Clinic, seperti dilansir oleh NY Daily News .
Vaksin terapi ini
adalah suntikan yang digunakan untuk merawat pasien yang telah terinfeksi virus
HIV, namun tak bisa digunakan untuk mencegahnya. Suntikan ini aman dan sejauh
ini menunjukkan hasil memuaskan pada pasien. Diketahui jumlah virus HIV pada
pasien yang menjalani vaksin ini menurun drastis. Meski begitu vaksin ini hanya
bisa digunakan untuk sementara waktu.Efek vaksin diketahui menurun setelah
penggunaan selama satu tahun. Setelah itu, pasien kembali pada terapi yang
mereka dapatkan secara reguler.
Vaksin ini memberikan kesempatan pada pasien untuk hidup
tanpa mengonsumsi banyak obat HIV/AIDS seperti yang seharusnya. Meski hanya berlaku
sementara waktu, vaksin ini bisa membantu pasien menghemat biaya. Peneliti
mengklaim bahwa meski saat ini vaksin yang mereka temukan belum maksimal, namun
penemuan ini membuka jalan untuk menemukan obat lain yang bisa mencegah dan
menyembuhkan penderita HIV.
sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar