Rabu, 29 Mei 2013

Penemuan Obat HIV terbaru


Penemuan yang dipublikasikan di jurnal American Society of Microbiology bulan ini dilatarbelakangi oleh Scripps Research Institue dan Zihlei Chen yang merupakan asisten profesor di A&M University, Texas.
“Senyawa ini bersifat virusidal yang punya kemampuan membunuh virus HIV,” kata Chen seperti dilansir Medical Xpress.
Chen yang mengumumkan penemuan obat penderita HIV pada Kamis (24/11) kemarin tersebut juga mengungkapkan beberapa kelebihan dari senyawa pembunuh virus HIV yang aman untuk manusia ini.
ؠ Saat senyawa ini kontak dengan virus HIV, virus HIV kehilangan material genetik dan rusak. Virus yang sudah ‘terlarut’ tersebut terpapar material genetik HIV-nya (RNA). Dampak dari tak stabilnya RNA ialah virus tak bisa menginfeksi” jelas Chen.
Ø  Hebatnya lagi, senyawa ini langsung menembus protein pada bagian dinding kapsul virus HIV dan langsung menyerang bagian dalamnya. Jika diserang langsung, virus kesulitan berevolusi dan tak bisa mengembangkan resistensi.
Sungguh penemuan yang hebat, meski sebenarnya senyawa pembunuh virus HIV ini tak sengaja ditemukan. Maksud Chen sejatinya adalah menguji tingkat efektivitas daripada senyawa PD 404,182 guna melawan virus Hepatitis C. Tapi ternyata senyawa itu jauh lebih ‘mempan’ terhadap virus HIV. Senyawa ini pun diyakini Chen bisa digunakan sebagai tindakan pencegahan. Pengembangannya bisa berupa gel vagina yang bisa mencegah infeksi HIV saat berhubungan seksual. Bagusnya lagi senyawa itu tetap hidup meski kontak dengan cairan vagina. Semoga pengembangan ini cepat dilakukan agar penderita HIV AIDS bisa segera sembuh.
Selain itu, ditemukan Vaksin sebagai obat yang dapat mencegah HIV/AIDS
Tim peneliti dari Spanyol mengklaim bahwa mereka telah mengembangkan vaksin terapi yang mampu memperlambat pertumbuhan virus HIV sementara waktu. Vaksin yang dibuat dari sel kekebalan tubuh ini dibekukan menggunakan panas dan telah dites pada 36 penderita HIV. “Yang kami lakukan adalah memberikan instruksi pada sistem kekebalan tubuh untuk belajar menghancurkan virus HIV, yang tak bisa dilakukannya secara alami,” ungkap peneliti Felipe Gracia dari Barcelona University’s Hospital Clinic, seperti dilansir oleh NY Daily News .
Vaksin terapi ini adalah suntikan yang digunakan untuk merawat pasien yang telah terinfeksi virus HIV, namun tak bisa digunakan untuk mencegahnya. Suntikan ini aman dan sejauh ini menunjukkan hasil memuaskan pada pasien. Diketahui jumlah virus HIV pada pasien yang menjalani vaksin ini menurun drastis. Meski begitu vaksin ini hanya bisa digunakan untuk sementara waktu.Efek vaksin diketahui menurun setelah penggunaan selama satu tahun. Setelah itu, pasien kembali pada terapi yang mereka dapatkan secara reguler.
Vaksin ini memberikan kesempatan pada pasien untuk hidup tanpa mengonsumsi banyak obat HIV/AIDS seperti yang seharusnya. Meski hanya berlaku sementara waktu, vaksin ini bisa membantu pasien menghemat biaya. Peneliti mengklaim bahwa meski saat ini vaksin yang mereka temukan belum maksimal, namun penemuan ini membuka jalan untuk menemukan obat lain yang bisa mencegah dan menyembuhkan penderita HIV. 

sumber: 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar